Ada yang menarik di Bandung mulai dari 4 Desember sampai 6 Desember, yaitu adanya Emtek Goes to Campus atau yang biasa disingkat EGTC. EGTC tahun ini mengangkat tema “Shaping the Future” yang sebelumnya telah diselenggarakan di Surabaya dan Yogyakarta. Pada bulan ini EGTC mendatangi Universitas Padjadjaran, tepatnya di Graha Sanusi Hardjadinata, sebagai kampus yang ada di Bandung yang didatangi oleh EGTC kali ini. EGTC kali ini diisi dengan kegiatan berupa workshop, news presenter competition, inspiring talk, entertainment, dan campus market. Pada hari pertama, EGTC diisi dengan workshop dan news presenter competition. News presenter competition ini ternyata diikuti sekitar 130 mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam kompetisi tahun ini. Hari kedua, yaitu hari ini menampilkan ke- 14 finalis yang sebelumnya telah bersaing dengan anggota kompetisi lainnya.
Sebelum berbicara lebih lanjut mengenai EGTC ini, mungkin lebih baik bila kita mengenal sedikit mengenai Emtek itu sendiri. Emtek mulai ada sejak tahun 1983 dengan nama PT Elang Mahkota (Grup Emtek). Emtek sendiri merupakan perusahaan digital yang menyediakan layanan komputer pribadi dan telah berkembang menjadi kelompok perusahaan moderen. Mulai pada tahun 2015 Emtek sudah melakukan banyak start up, salah satunya adalah EGTC ini, yang kebanyakan start up nya adalah online. Sudah ada sekitar 35-45 anak perusahaan online dibawah Emtek saat ini. Emtek juga menghimpun media seperti, SCTV, Indosiar, O Channel, SCM. Anak- anak perusahaan Emtek yang terliat pada saat EGTC hari ini beberapa diantaranya, adalah Bukalapak, Vidio, BBM, dll.
Kembali lagi ke EGTC, ternyata kalau kegiatan EGTC ini sebelumnya terinspirasi dari SCTV goes to campus yang sebelumnya itu lebih ke arah boardcast, tetapi karena sekarang sudah di zaman digital, mereka melakukan kegiatan ini secara meluas, tidak hanya bagian broadcast saja, misalnya bagaimana cara membuka usaha. Untuk kedepanya juga teman-teman mahasiswa diarahkan untuk membuat karya yang nanti bisa dimasukkan ke SCTV atau Indosiar. Misalnya nanti ada yang sudah baik atau masih ada kekurangan nanti di program ini akan diberitahu bagaimana yang biasanya terjadi dilapangan sehari-harinya. Karena sudah berada dalam satu manajemen yang berpusat di Emtek. EGTC kali ini mengadakan workshop dan kompetisi presenter yang kemungkinan nanti akan dipakai di SCTV atau Indosiar. Itulah menurut keterangan dari Bapak Engkus, selaku ketua dari SCTV dan Indosiar di Bandung.
Karena sudah ke arah digital, diambilah tema “Shaping the Future”. Ibu Irnawati menyampaikan bahwa, “ sebenarnya pengambilan tema dari kegiatan EGTC ini tiap tahunnya disesuaikan dengan perkembangaan saat ini, kedepannya itu seperti apa. Jadi, kalau tema kita sekarang ini ‘Shaping the Future’, menghadapi dunia yang sekarang ini sudah digitalisasi.” Beliau juga menambahkan, “setiap pembicara yang menyampaikan materinya atau yang mengisi kegiatan didepan masing-masing akan didapatkan benang merahnya dari pemilihan tema ini. Digital Enterpreunersip dimana mereka bisa berkembang, bisa maju, mereka bisa sukses karena mereka menjalankan di sosial media.
Adapun tujuan dari dari kegiatan ini juga untuk berbagi ilmu atau sharing dengan mahasiswa. Karena Emtek itu perusahaan digital dengan media solution, digital media, televisi, dan konten. Dengan itu, mengajak teman teman mahasiswa bagaimana menyikapi di era digital ini”. Tak hanya itu, Emtek juga ingin mengenalkan diri kepada mahasiswa mengenai digital enterpreunership yang semoga dapat bermanfaat bagi mahasiswa, dengan tidak menutup kemungkinan adanya kegiatan workshop dan news presenter competition seperti yang tadi telah disebutkan diatas.
Oleh karena itu, pada Rabu (5/12/18) dibuka dengan pembacaan berita yang sudah disiapkan oleh para finalis yang tersisa 14 tersebut. Mereka naik keatas panggung sambil membacakan berita mereka yang nanti diakhir akan dipandu oleh para presenter berita dari Indosiar dan SCTV, yakni Wanda Dwiutari, Daid Rizal, Jammy Darusman, dan Dazen Vrilla. Mereka akan dinilai atau dikomentari dari cara penyampaian reportase langsung, audio, dan juga performa mereka karena mengingat bahwa kompetisi ini diperuntukkan di pembawaan berita televisi yang cenderung menggunakan audio visual dalam tayangannya. Keempat presenter ini juga tidak sekadar menilai finalis dari poin-poin yang telah disebutkan sebelumnya, melainkan juga dengan memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui seberapa jauh penguasaan materi para finalis. Kompetisi tersebut semakin dimeriahkan oleh suporter yang mendukung finalis tertentu dengan memberikannya sorakan semangat.
Setelah ke 14 finalis maju menunjukkan kebolehannya dihadapan kamera dan juga penonton, kegiatan ini pun diisi dengan pemaparan materi dari pak Fajrin, selaku co-founder dan president dari Bukalapak. Ia menyampaikan bahwa internet itu membuat masyarakat menjadi lebih demokratis, dilanjutkan dengan cerita singkat bagaimana terciptanya Bukalapak. Kemudian bagaimana caranya memulai sebuah usaha. Juga memberitahu beberapa alasan yang sering muncul mengapa banyak orang yang ingin membuka usaha sendiri. Ia juga menyampaikan beberapa prestasi yang telah diraih oleh Bukalapak. Ada kata-kata menarik yang disampaikan olehnya, yaitu “buat usaha bukan karena kamu jago, tapi karena dibutuhkan oleh pelanggan”.
Setelah kang Fajrin beberapa pemateri yang menyusul untuk mengisi acaranya ialah Yukka Harlanda, seorang CEO Brodo yang salah satu materinya menyampaikan mengenai branding. Kemudian ada Cindy Alfionita, ia adalah seorang Co founder Upnormal, yang diawalai dengan pengenalan bahwa Upnormal adalah warung mie dan ada juga roti, dan ternyata sebelum ada Upnormal yang dibuka pertama adalah Nasi Goreng Mafia di Dipatiukur. Juga dilanjut dengan Entertaintment talk dari cast film “Keluarga Cemara”oleh Nirina Zubir dan Zara JKT 48. Terakhir, diisi oleh Dude Herlino berkaitan dengan inspirasi muda.
Nah, itu dia yang saya dapatkan pada acara EGTC di hari ke-2 ini yang tentunya dengan adanya acara EGTC ini dapat menambah wawasan, pengalaman, serta rekan baru bagi peserta yang mengikutinya terutama dikalangan mahasiswa.
Komentar